Senin, 19 Januari 2009

Masker dan Cuci Tangan Cegah Penyebaran Gejala Flu dan Batuk

(harga masker saat ini antara 5.000 - 10.000/lusin, bandingkan dengan manfaatnya, sayangin orang disekitar kita)

Masker dan Cuci Tangan Cegah Penyebaran Gejala Flu dan Batuk
Memakai masker dan menggunakan pembersih tangan yang berbahan dasar alkohol mungkin mencegah penyebaran gejala flu hingga sebanyak 50%, demikian hasil suatu studi baru yang disiarkan Senin oleh University of Michigan.

Dalam kajian pertama mengenai kemanjuran pencegahan non-farmasi dalam pengendalian penyebaran virus influensa di dalam lingkungan masyarakat, para peneliti mempelajari lebih dari 1.000 objek mahasiswa dari tujuh gedung permukiman selama musim flu tahun lalu.

"Hasil tahun pertama menunjukkan bahwa penggunaan masker dan pembersih tangan yang menggunakan alkohol membantu mengurangi angka penyakit seperti influensa, mulai dari 10% sampai 50% selama masa kajian," kata pemimpin peneliti Allison Aliello.

"Hasil awal ini membesarkan hati karena masker dan kesehatan tangan mungkin efektif dalam mencegah sejumlah penyakit pernafasan," kata wanita peneliti itu.

Pencegahan non-farmasi seperti mencuci tangan dan masker --terutama dalam kasus wabah influensa-- sangat penting bagi penelitian karena campur-tangan farmasi seperti vaksinasi dan anti-virus mungkin tak tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran wabah influensa.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan polusi udara perkotaan telah memberi kontribusi bagi 800.000 kematian setiap tahun. Bahkan, WHO dan American Thoracic (ATS) 2005 memaparkan polusi udara menimbulkan penyakit yang terkait respirasi (pernafasan) dan kardiovaskular, terganggunya aktivitas harian akibat sakit, gejala batuk, sesak dan infeksi saluran pernafasan, hingga terjadinya perubahan fisiologis seperti fungsi paru dan tekanan darah. Salah satu gejala awal gangguan pernapasan yang dapat dicermati adalah seringnya batuk-batuk.

Batuk diciptakan Tuhan sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Itu mekanisme defensif dari seorang manusia. Dengan batuk, berarti kita tengah berupaya mengeluarkan sesuatu yang berada dalam saluran napas. Batuk tak lain adalah bentuk mekanisme protektif normal, di mana saluran pernapasan berusaha untuk mengeluarkan benda asing atau produksi lendir yang berlebih.

Misalnya jika ada debu, lendir, asap, atau benda asing lainnya yang mengganjal di tenggorokan, maka tubuh akan batuk untuk mengeluarkannya. Salah satu penyebab batuk adalah polusi udara.

Di Indonesia kendaraan bermotor menjadi sumber utama polusi udara karena menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik. Misal, kadar timbal/Pb yang tinggi.

Menurut Bank Dunia, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia meningkat 100% dalam kurun waktu 6 tahun (1995-2001). Malah, di kota besar seperti Jakarta, selama empat tahun terakhir terjadi peningkatan pengguna sepeda motor hingga 300%. Sebuah angka yang menakjubkan. Tak heran jika Bank Dunia menempatkan Jakarta sebagai salah satu kota berkadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City.

Diketahui penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) atau dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI), acap timbul akibat polusi udara yang terhirup dalam jangka panjang tanpa disadari atau akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.

Gejalanya bisa dikenali dengan keluhan flu, batuk, suhu tubuh lebih dari 38,5 derajat celsius, serta sakit pada tenggorokan. Jika didiamkan, ISPA bisa berakibat fatal seperti penyakit paru obstruktif kronis gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin, kanker, hingga kematian.

Maka untuk mengantisipasi ISPA, penggunaan masker menjadi sama penting layaknya sebuah helm bagi para pengendara motor. Soalnya, walau berdalih memakai helm penuh (full face helmet), hal tersebut tidak menjamin kebersihan udara yang dihirup karena partikulat yang sangat kecil masih bisa tetap masuk.

Solusi yang paling jitu, hanya dengan menggunakan masker, baik itu masker balaclava (model topeng) atau masker sederhana penutup hidung dan mulut.

1 komentar: